Menteri PPPA: Arahan Presiden, Kampanye dan Sosialisasi Secara Masif 3M pada Keluarga

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 832 Kali

Menteri PPPA saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (24/9). (Foto: Humas/Ibrahim)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyampaikan bahwa arahan Presiden untuk mengampanyekan dan sosialisasi masif 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) kepada para keluarga, terutama perempuan dan anak yang ada di seluruh tanah air ini.

”Nah, ini harus kita lakukan secara masif dan melibatkan lembaga ataupun pemerhati perempuan, termasuk PKK. Nah, ini yang kita akan lakukan,” ujar Menteri PPPA saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (24/9).

Kementerian PPPA, menurut Bintang, punya wadah forum anak yang tersebar di 34 provinsi, 451 kabupaten/kota, yang semua terlibat sebagai pelopor dan pelapor.

”Ini juga bisa menjadi hal-hal dan kita ajak untuk mensosialisasikan dan mengampanyekan secara masif berkaitan dengan 3M ini. Selalu pakai masker, jangan kendur pakai masker, demikian juga menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujarnya.

Berkaitan dengan kluster keluarga ini, Menteri PPPA menyebutkan bahwa memang ada beberapa hal-hal penting yang menjadi perhatian bersama yakni kunci disiplin mematuhi protokol kesehatan itu tidak hanya saat pada keluar rumah.

Pada kesempatan ini, Bintang menyampaikan terutama perempuan sebagai manajer rumah tangga yang selalu harus mengingatkan keluarganya, walaupun di dalam rumah disarankan untuk tetap memakai masker apalagi kalau di dalam keluarga tersebut ada kelompok rentan seperti balita maupun lansia.

Menurut Bintang, Kementerian PPPA akan melaksanakan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk membuat protokol kesehatan keluarga, untuk mencegah terinfeksi Covid-19 di dalam dan di luar rumah.

”Demikian juga nanti harapan kami protokol kesehatan keluarga ini juga dapat dilakukan bila anggota keluarga, bagi anggota keluarga yang terinfeksi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Hal yang menjadi sangat penting, menurut Menteri PPPA, harus menjadi perhatian bersama dalam situasi pandemi bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga harus melindungi sesama. Caranya, lanjut Menteri PPPA, kepada keluarga di seluruh Indonesia, para perempuan dan anak di masa pandemi untuk mengurangi atau menghindari pertemuan-pertemuan kepada keluarga besar secara offline.

”Di situasi pandemi ini kita sudah diperkenalkan dengan pertemuan daring atau pertemuan secara virtual. Kalau seandainya ada hajatan, kemudian salah satu contoh yang sederhana seperti ulang tahun yang harus dilaksanakan. Nah, itu kami imbau hindari secara offline, tapi bisa dilakukan dengan cara daring dan sebagainya,” katanya.

Saatnya, menurut Menteri PPPA, inovasi dan kreativitas yang harus dilakukan bersama agar bisa menekan penyebaran dari virus korona ini.

Di akhir keterangannya, Menteri PPPA mengajak untuk bersatu, bergandengan tangan, bekerja bersama-sama, karena dengan bergotong-royong, kekuatan perempuan akan bisa kita keluar dari situasi sulit ini dan bangkit kembali.

”Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” pungkas Menteri PPPA. (TGH/EN)

Berita Terbaru